Kamis, 16 Desember 2010

KEJADIAN LUAR BIASA

A. PENGERTIAN
Kejadian Luar Biasa (KLB) atau sering disebut juga wabah. Kedua kata tersebut mempunyai pengertian yang hampir sama, yaitu :

•Menurut UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, Wabah penyakit
menular yang selanjutnya disebut wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu
penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara
nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu
serta dapat menimbulkan malapetaka.

•Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 949/Menkes/SK/VIII/2004, Kejadian
Luar Biasa (KLB) adalah suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau
meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu

Dari pengertian – pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa KLB atau wabah adalah terjadinya peningkatan jumlah masalah kesehatan di masyarakat (terutama penyakit) yang menimpa pada kelompok masyarakat tertentu, di daerah tertentu, dan dalam periode waktu tertentu

B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup KLB tidak hanya sebatas pada penyakit infeksi menular saja, ada tiga kategori penyakit yang masuk dalam KLB, yaitu:
1. Penyakit menular :misalnya Flu Burung (Avian Influenza)
2. Penyakit tidak menular :misalnya gizi buruk, keracunan makanan, keracunan pestisida
3. bencana alam disertai dengan wabah penyakit : misalnya bencana alam banjir yang menimbulkan penyakit Leptospirosis (penyakit kencing tikus)

C. KRITERIA KEJADIAN LUAR BIASA
Kriteria tentang KLB ini mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/ 91, tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa. Berdasarkan kriteria tersebut, suatu kejadian dapat dinyatakan luar biasa apabila:

1. Muncul suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.

2. Peningkatan kejadian penyakit/ kematian terus menerus selama 3 kurun waktu berturut – turut (jam, hari, minggu)menurut jenis penyakitnya.

3. Peningkatan kejadian penyakit/ kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya.

4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata – rata perbulan dalam tahun sebelumnya.

D. HERD IMMUNITY
Herd Immunity atau Kekebalan Kelompok adalah tingkat kekebalan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu terhadap serangan atau penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu berdasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok tersebut. Herd Immunity merupakan faktor utama dalam proses kejadian wabah di masyarakat serta kelangsungan penyakit pada suatu kelompok penduduk tertentu.
Hal ini dapat disamakan dengan tingkat kekebalan individu yaitu makin tinggi tingkat kekebalan seseorang, makin sulit terkena penyakit tersebut. Demikian pula dengan herd immunity, makin banyak proporsi penduduk yang kebal berarti makin tinggi tingkat herd immunity-nya hingga penyebaran penyakit menjadi semakin sulit. Konsep kekebalan kelompok (Herd Immunity) didasarkan pada pemikiran yang menyatakan bahwa jika massa (suatu populasi/kelompok) dilindungi dengan ketat melalui imunisasi, peluang munculnya epidemic besar dapat dikurangi sesedikit mungkin.
Kekebalan kelompok (Herd Immunity) juga dianggap sebagai resistensi yang dimilik suatu populasi atau kelompok (massa) terhadap infasi dan penyebaran penyakit infeksi. Kekebalan kelompok bergantung pada tingkat resistensi yang di miliki suatu populasi terhadap suatu penyakit menular dimana proporsi anggota kelompok tidak dapat diserang penyakit ini cukup tinggi. kekebalan kelompok membentuk halangan terhadap penyebaran penyakit melelui populasi. Berkurangnya jumlan orang yang rentan akan menghentikan penyebaran penyakit di dalam sebuah kelompok.

E. PENCENGAHAN
Pencegahan suatu kLB atau wabah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.Menetapkan terjangkitnya keadaan wabah
* Pengumpulan data
* Analisa data
* Penarikan kesimpulan
b.Melakukan Penyelidikan Wabah
* Mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan wabah
* Mengetahui Sumber Penularan
* NMengetahui Etiologi
* Mengetahui sifat penularan
c.Melaksanakan penanganan keadaan wabah
* Ditujukan kepada penderita
* Ditujukan kepada masyarakat
* Ditujukan kepada lingkungan
* Etiologi / Agent
d.Penanggulangan sumber pathogen
* Singkirkan sumber kontaminasi
* Hindarkan orang dari paparan
* Inactivasi / neutralisasi pathogen
* Isolasi dan/atau obati orang yang terinfeksi
e.Memutus rantai penularan
* Memutus sumber lingkungan
* Penanggulangan transmisi vector
* Tingkatkan sanitasi perorangan
f.Modifikasi respons penjamu (HOST)
* Immunisasi keluarga rentan
* Pemakaian chemotherapy
* Pencegahan.


F. ISTILAH - ISTILAH
Istilah dalam kejadian luar biasa
1.OUTBREAK adalah Suatu episode dimana terjadi dua atau lebih penderita suatu
penyakit yang sama dimana penderita tersebut mempunyai hubungan satu sama lain.

2.EPIDEMI adalah Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang
ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat frekuensinya
meningkat.

3.PANDEMIadalah Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit),
frekuensinya dalam waktu singkat meningkat tinggi dan penyebarannya telah
mencakup wilayah yang luas.

4.ENDEMI adalah Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit),
frekuensinya pada wilayah tertentu menetap dalam waktu lama berkenaan dengan
adanya penyakit yang secara normal biasa timbul dalam suatu wilayah tertentu.

Rr WULAN P
E2A0009077
REGULER I

Jumat, 12 November 2010

Penyelidikan Epidemiologi

a. Penyakit Malaria
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh sekelompok parasit yang disebut plasmodium

Gejala penyakit malaria : demam, menggigil, linu atau nyeri persendian, kadang sampai muntah, tampak pucat / anemis, hati serta limpa membesar, air kencing tampak keruh / pekat karena mengandung Hemoglobin (Hemoglobinuria), terasa geli pada kulit dan mengalami kekejangan, berkeringat, sakit kepala.

Pencarian penderita malaria dapat dilakukan melalui unit – unit pelayan kesehatan, seperti puskesmas atau rumah sakit. Untuk mendukung data dari unit kesehatan, perlu dilakukan pemeriksaan jentik di rumah dan lingkungan sejauh 100 meter dari rumah penderita. Setelah mendapatkan data perlu dilakukan indentifikasi, sebagai berikut :
- menurut orang, Pengelompokan ini untuk mengetahui orang yang berisiko dan tidak berisiko. Dalam kasus ini, Orang yang berisiko adalah orang yang bertempat tinggal di daerah tempat tinggal penderita.
- Menurut tempat, Pengelompokan ini untuk mengetahui sumber penularan. Tempat ini merupakan tempat yang cocok bagi nyamuk Anopheles (sebagai vektor) untuk bisa hidup.
- Menurut waktu, Pengelompokan ini untuk mengetahui pola penularan penyakit. Pola penularan ini merujuk pada waktu dimana nyamuk Anopheles sering berkeliaran.

Untuk tindak lanjut, perlu dilakukan :
- Preventif dalam kehidupan sehari – hari. Pola preventif merupakan kunci utama untuk menghindari segala macam jenis penyakit. Mungkin sama dengan demam berdarah, yaitu melakukan 3M.
- Tindakan pengobatan. Misalnya dengan pemberian Chloroquine sebagai obat anti malaria, karena harganya yang murah dan sampai saat ini terbukti efektif sebagai penyembuhan penyakit malaria di dunia

b. Penyakit Campak
Campak (rubeola, campak 9 hari) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak.

Gejala klinis: Panas meningkat dan mencapai puncaknya pada hari ke 4-5, pada saat ruam keluar, Coryza yang terjadi sukar dibedakan dengan common cold yang berat. Membaik dengan cepat pada saat panas menurun, Conjunctivitis ditandai dengan mata merah pada conjunctiva disertai dengan keradangan disertai dengan keluhan fotofobia, Cough merupakan akibat keradangan pada epitel saluran nafas, mencapai puncak pada saat erupsi dan menghilang setelah beberapa minggu, Munculnya Koplik’s spot umumnya pada sekitar 2 hari sebelum munculnya ruam (hari ke 3-4) dan cepat menghilang setelah beberapa jam atau hari. Koplik’s spot adalah sekumpulan noktah putih pada daerah epitel bucal yang merah (a grain of salt in the sea of red), yang merupakan tanda klinik yang patognomonik untuk campak.

Pencarian penderita campak dapat dilakukan dengan melihat gejala – gejala di atas pada orang yang di curigai menderita campak. Setelah mendapatkan data perlu dilakukan indentifikasi, sebagai berikut :
- menurut orang, Pengelompokan ini untuk mengetahui orang yang berisiko dan tidak berisiko. Dalam kasus ini, Orang yang berisiko adalah orang yang berinteraksi dengan penderita. Karena penularan ini melalui udara dari percikan ludah penderita.
- Menurut tempat, Pengelompokan ini untuk mengetahui sumber penularan. Tempat ini merupakan tempat dimana penderita sering melakukan aktivitasnya.
- Menurut waktu, Pengelompokan ini untuk mengetahui pola penularan penyakit. Pola penularan ini merujuk pada masa inkubasi penyakit campak.

Untuk tindak lanjut, perlu dilakukan :
- Preventif dalam kehidupan sehari – hari. Pola preventif merupakan kunci utama untuk menghindari segala macam jenis penyakit.
- Pemberian imunisasi pada orang yang berisiko terkena penyakit ini.
- Lakukan pengobatan yang tepat dengan berkonsultasi pada dokter.
- aga kebersihan tubuh anak dengan tetap memandikannya.
- Menjaga jarak dengna penderita bagi sesorang yang belum terkena campak.

c. Penyakit TB Paru
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru pasien dan kekebalan imun pasien berkurang, maka tuberkel akan menjadi banyak dan membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak).

Gejala umum pada penderita TB-paru ini biasanya sering batuk dengan disertai dahak dan nyeri pada bagian dada. Cara penularan penyakit ini melalui udara yang telah tercemar oleh Mikobakterium tuberkulosa yang di keluarkan oleh penderita saat batuk.

Pencarian penderita TB-paru dapat dilakukan melalui unit – unit pelayan kesehatan, seperti puskesmas atau rumah sakit. Setelah mendapatkan data mengenai penderita kemudian dilakukan indentifikasi. Dalam mengidentifikasi penyakit ini di perlukan dikelompokan menurut :
- Orang, Pengelompokan ini untuk mengetahui orang yang berisiko dan tidak berisiko. Dalam kasus ini, Orang yang berisiko adalah orang yang berinteraksi dengan pasien, terutama keluaraga pasien.
- Tempat, Pengelompokan ini untuk mengetahui sumber penularan. Berhubung pesien banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, sehingga dapat disimpulkan tempat penularan adalah rumah pasien.

Untuk tindak lanjut, maka diperlukan :
- Pengobatan yang rutin pada pasien yaitu dengan pengobatan selama 6 bulan. Pengobatan ini tidak boleh berhenti.
- Pengawasan pada pasien, hal ini bertujuan untuk menjaga pasien agar tidak lupa dalam mengkonsumsi obat selama masa pengobatan.
- Penyuluhan tentang Tuberkulosis pada penderita dan orang – orang yang berisiko terserang penyakit ini ( keluarga pasien )

d. Kematian Ibu
Kematian ibu adalah Kematian seorang wanita yg terjadi selama kehamilan sampai dengan 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa memperhatikan lama dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh atau dipicu oleh kehamilannya atau penanganan kehamilannya, tetapi bukan karena kecelakaan. Penyebab kematian ibu diantaranya adalah pendarahan, infeksi, penyebab langsung, eklampsia, aborsi, dan penyebab langsung yang lain.

Pencarian penderita campak dapat dilakukan melalui unit – unit pelayanan kesehatan, seperti puskesmas, klinik, maupun rumah sakit.

Untuk tindak lanjut, perlu dilakukan :
- Preventif dalam kehidupan sehari – hari. Pola preventif merupakan kunci utama untuk menghindari segala macam jenis penyakit.
- Penyuluhan untuk memperhatikan dan menjaga ibu yang sedang hamil.
- Perawatan oleh tenaga medis setelah 40 hari ibu melahirkan

e. Lahir Mati
Lahir mati adalah kematian janin di antara minggu ke 20 kehamilan (bulan ke 5) hingga kelahiran. Kematian disebabkan oleh kecacatan kelahiran, tali pusar jatuh (prolaps), masalah uri (plasenta), kesehatan ibu yang tidak baik.

Untuk tindak lanjut, perlu dilakukan :
- Preventif dalam kehidupan sehari – hari. Pola preventif merupakan kunci utama untuk menghindari segala macam jenis penyakit.
- Penyuluhan untuk memperhatikan dan menjaga ibu yang sedang hamil.
- Memperhatikan asupan gizi pada masa kehamilan.
- Tidak mengkonsumsi akohol, rokok, atau pun obat – obatan selain yang di berikan oleh dokter.

Daftar Pustaka

1. http://www.stp.dkp.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=152:mengenal-campak&catid=73:kesehatan&Itemid=112.diakses pada: 11 november 2010.semarang
2. http://www.infosihat.gov.my/penyakit/penyakitL/LahirMati.pdf
3. http://www.detikhealth.com/read/2010/10/12/173453/1462705/763/imunisasi-campak-dan-polio-gratis-serentak-di-11-provinsi?881104755
4. http://www.tamanbotani.com/penyakit/penyakit-malaria.html
5. Gandahusada, Prof. dr. Srisasi,dkk; 1998; PARASITOLOGI KEDOKTERAN; Jakarta; Balai Penerbit FKUI

Rr Wulan P
E2A009077
Reguler I 2009

Sabtu, 16 Oktober 2010

Epidemiologi dan peranannya didalam pemecahan masalah kesehatan di masyarakat

Bagi orang kesehatan kata epidemiologi tak akan asing lagi di telinga mereka. Kata epidemiologi berasal dari bahasa yunani yaitu epi yang berarti tentang atau pada, demos berarti penduduk atau masyarakat, sedangkan logos berati ilmu atau ilmu pengetahuan. Jika di artikan menurut ketiga kata tersebut, epidemiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.

Namun dalam perkembangan yang terjadi pada masyarakat. Epidemiologi bukan hanya mempelajari tentang masyarakat saja, tetapi juga mempelajari tentang masalah – masalah yang ada di dalam masyarakat. Awalnya, masalah – masalah ini hanya sebatas pada masalah penyakit yang menular. Pada jaman itu, penyakit menular dapat teratasi, namun penyakit dalam masyarakat tidak hanya penyakit menular saja, ada juga penyakit yang tidak menular. Sehingga para ilmuwan pada jaman itu mengembangkan arti kata epidemiologi menjadi ilmu tentang masalah kesehatan manusia ( masyarakat ). Karena masalah kesehatan dapat mencakup berbagai hal. Jadi epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah kesehatan di masyarakat.

Dalam berjalannya waktu dan perkembangan jaman. Banyak ilmuwan yang memiliki definisi yang berbeda – beda, seperti :
 Greenwood ( 1934 ) yang menyatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian yang mengenai kelompok ( herd ) penduduk.

 Brian Mac Mahon ( 1970 ) yang menyatakan bahwa “ Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in man.”

 Wade Hampton Frost ( 1972 ) yang menyatakan bahwa Epidemiologi sebagai Suatu pengetahuan tentang fenomena massal ( Mass Phenomen ) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah ( Natural History ) penyakit menular.

Dapat di artikan juga epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masalah kesehatan pada mayarakat serta faktor – faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit tersebut di masyarakat.

Sebagai suatu disiplin ilmu, epidemiologi dapat dianggap sebagai ilmu dasar menyangkut mekanisme terjadinya penyakit dan fenomena kesehatan pada umumnya. Disamping itu, epidemiologi dapat jga dianggap sebagai ilmu terapan, yang memadukan ilmu-ilmu biomedik, biostatistika, dan bioteknohlogi untuk memecahkan persoalan-persoalan kesehatan, khususnya mencegah penyakit, disabilitas dan kematian. Dalam lingkungan rumah sakit, ilmu epidemiologi dapat menjembatani keinginan klinis untuk menerapkan ilmu biomedik dan bioteknologi dalam pengambilan keputusan klinik dan keinginan masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang efektif, efisien , dan terjangkau pada saat dibutuhkan. (Amiruddin Ridwan,2006. Epidemiologi perencanaan dan pelayanan kesehatan. : Makassar)

Tujuan dalam mempelajari epidemiologi antara lain untuk 1)menjelaskan kejadian penyakit / masalah kesehatan melalui identifikasi "sebab" atau determinan dari penyakit tersebut. Dalam hal ini, epidemiologi digunakan untuk mencari titik atau sumber dari suatu penyakit. Sumber suatu penyakit merupakan hal terpenting, karena suatu penyakit dapat teratasi jika sumber penyebab penyakit tersebut dapat diketahui secara pasti serta ciri – ciri atau spesifikasi dari sumber penyakit tersebut. 2)memprediksi jumlah & distribusi kejadian penyakit / masalah kesehatan pada populasi tertentu. Jelas di tuliskan untuk memprediksi berarti memperkirakan jumlah vektor dan sejauh mana vektor tersebut dapat mendistribusikan penyakit dalam suatu populasi. Sehingga didapatkan luas daerah penyakit tersebut dan meninjau warga lain yang memungkinkan untuk terserang penyakit tersebut.

3)menggambarkan frekuensi, distribusi, pola, kecenderungan kejadian penyakit dan status kesehatan. Setelah mendapatkan hipotesis berupa prediksi, dapat di gambarkan frekuensi dan pola kecenderungan terjadinya wabah penyakit tersebut. Sehingga dapat menentukan strategi dalam menyelesaikan masalah kesehatan tersebut. 4)mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi. Ini merupakan akhir dari tujuan penerapan epidemiologi. Setelah mendapatkan data – data yang diperlukan, di harapkan menemukan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah kesehatan di suatu populasi. Solusi yang diberikan haruslah dapat mengendalikan penyebaran suatu penyakit sehingga penyakit tersebut tidak menyebar atau semakin meluas.

Peranan epidemiologi dalam memecahkan masalah kesehatan di masyarakat, contohnya dlam kejadian luar biasa demam berdarah. Seperti yang telah di utarakan dalam tujuan mempelajari epidemiologi. Langkah awal, kita harus mampu mencari tahu sumber penyakit demam berdarah, seperti ciri – ciri vektornya ( morfologi, habitat, kebiasaan, dll ). Contohnya penyakit demam berdarah ini ditularkan oleh vektor berupah nyamuk Aedes aegypti.

Vektor ini biasa hidup di daerah beriklim tropis, seperti Indonesia. Nyamuk in bersifat antropofilik atau senang sekali dengan manusia. Hanya nyamuk betina yang mengigit manusia. Biasanya di dalam rumah, terkadang juga diluar rumah. Nyamuk betina biasanya menggigit di siang hari sapi petang hari. Puncaknya setelah matahari terbit, sekitar pukul 08.00 – sampai 11.00 dan sebelum matahari tenggelam, antara pukul 15.00 sampai 17.00.

Penyakit Demam berdarah sering muncul pada saat musim penghujan. Penularan demam berdarah terjadi akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti. betina yang sudah membawa virus dari ( dari famili flaviridae) dari penderita demam berdarah lain. Ciri morfologi dari nyamuk ini adalah skutum Aedes aegypti berwarna hitam dengan strip putih yang sejajar dibagian dorsal tengah yang diapit oleh dua garis melengkung berwarna putih, seperti yag ditunjukan oleh gambar dibawah ini.




Dan tempat tinggal nyamuk Aedes aegypti. didaerah gelapdan lembab. Nyamuk tersebut mempunyai dua habitat yaitu aquatic (perairan) untuk fase pradewasanya (telur, larva dan pupa), dan daratan atau udara untuk serangga dewasa. Walaupun habitat imago di daratan atau udara, namun juga mencari tempat di dekat permukaan air untuk meletakkan telurnya. Bila telur yang diletakkan itu tidak mendapat sentuhan air atau kering masih mampu bertahan hidup antara 3 bulan sampai satu tahun. Masa hibernasi telur-telur itu akan berakhir atau menetas bila sudah mendapatkan lingkungan yang cocok pada musim hujan untuk menetas. Terlur itu akan menetas antara 3 – 4 jam setelah mendapat genangan air menjadi larva.

Habitat larva yang keluar dari telur tersebut hidup mengapung di bawah permukaan air. Perilaku hidup larva tersebut berhubungan dengan upayanya menjulurkan alat pernafasan yang disebut sifon menjangkau permukaan air guna mendapatkan oksigen untuk bernafas. Habitat seluruh masa pradewasanya dari telur, larva dan pupa hidup di dalam air walaupun kondisi airnya sangat terbatas. Dengan pola pemilihan habitat dan kebiasaan hidup imago tersebut Ae. aegypti dapat berkembang biak di tempat penampungan air bersih seperti bak mandi, tempayan, tempat minum burung dan barang-barang bekas yang dibuang sembarangan yang pada waktu hujan terisi air.

Cara penularan virus DBD adalah melalui cucukan stilet nyamuk Aedes betina terhadap inang penderita DB. Darah yang diambil dari inang yang menderita sakit mengandung virus DBD, kemudian berkembang biak di dalam tubuh nyamuk sekitar 8 -10 atau sekitar 9 hari. Setelah itu nyamuk sudah terinfeksi virus DBD dan efektif menularkan virus. Apabila nyamuk terinfeksi itu mencucuk inang (manusia) untuk mengisap cairan darah, maka virus yang berada di dalam air liurnya masuk ke dalam sistem aliran darah manusia. Setelah mengalami masa inkubasi sekitar empat sampai enam hari, penderita akan mulai mendapat demam yang tinggi.

Setelah mendapatkan data – data seperti diatas, kita mangidentifikasi para penderita. Identifikasi ini berupa mengetahui jarak tempat tinggal antara panderita satu dengan penderita lain serta lingkungan disekitar penderita. Hal ini untuk mengetahui jarak terbang vektor penyakit demam berdarah. Langkah selanjutnya, Menggambarkan pola distribusi penyakit demam berdarah. Hal ini bertujuan untuk menentukan luas area penyakit demam berdarah dan daerah yang berpotensi untuk teserang wabah demam berdarah, serta menentukan faktor – faktor penyebab wabah demam berdarah.

Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit demam berdarah. Beberapa diantaranya adalah faktor inang ( host ), faktor lingkungan ( enviroment ), faktor penular ( vektor ), serta patogen ( virus ). Faktor inang menyangkut kerentanan dan imunitasnya terhadap penyakit, sedangkan faktor lingkungan menyangkut kondisi geografi (ketinggian dari permukaan laut, curah hujan, angin, kelembaban, musim), kondisi demografi (kepadatan, mobilitas, perilaku, adat istiadat, sosial ekonomi penduduk), dan jenis dan kepadatan nyamuk sebagai vektor penular penyakit tersebut. Menurut Suwarja (2007) kepadatan populasi nyamuk Aedes aegypti yang diukur melalui kepadatan jentik dan jumlah kontener sangat nyata pengaruhnya terhadap kasus penularan DBD. Meningkatnya kasus tersebut terkait erat dengan buruknya sanitasi lingkungan di daerah kejadian (kasus di Kota Semarang).

Dan langkah terakhir adalah menentukan pemecahan masalah yang tepat untuk penyakit demam berdarah. Pemecahan masalah yang tepat dapat memberikan harapan yang besar akan terselesainya masalah kesehatan di masyarakat. Dlam kasus demam berdarah, kita dapat menerapkan program 3M plus di wilayah tersebut. Ini bertujuan untuk membunuh larva – larva vektor. Suatu kegiatan yang sia – sia jika larva – larva ini tidak dibasmi. Karena fogging saja tidak cukup untuk membasmi vektor – vektor demam berdarah. Yang terpenting adalah perubahan perilaku masyarakat yang menuju kearah hidup bersih dan sehat, terutama dalam masalah imunitas.

Dapat disimpulkan peranan epidemiologi, dalam masalah kesehatan di masyarakat adalah sebagai tool (alat) dan sebagai metode atau pendekatan dalam menyelesaikan masalah demam berdarah di suatu wilayah. Epidemiologi sebagai alat diartikan bahwa dalam melihat suatu masalah kesehatan selalu mempertanyakan siapa yang terkena masalah, di mana dan bagaimana pola penyebaran penyakit demam berdarah, serta kapan penyebaran penyakit tersebut terjadi.

Demikian pula pendekatan pemecahan masalah tersebut selalu dikaitkan dengan masalah, di mana atau dalam lingkungan bagaimana penyebaran penyakit serta bilamana masalah kesehatan tersebut terjadi.

Rabu, 06 Oktober 2010

Mari berbLoGger agY...

Banyak akun-akun baru yang bermunculan di dunia internet. Dan semua akun tersebut membuat masyarakat menjadi kecanduan akan kehadirannya. Sebut saja salah satu aplikasi yang masih membuat masyarakat heboh,yaitu Facebook. Akun ini banyak diminati oleh kalangan baik kalangan anak-anak, remaja, atau bahkan kalangan orang tua.
Mereka memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam menggunakan facebook. Adanya sebagai sarana pertemanan, ada yang menggunakan sebagai sarana perdagangan, adanya hanya sekedar untuk bermain-main.
Tak hanya facebook yang membuat candu di masyarakat. akun Twitter pun di banjiri oleh orang-orang yang ingin bergabung. Jujur saja, saya belum mahir dalam mengelola akun ini. BAgi saya akun ini terlalu rumit. Bahkan teman saya yang hobi ber internetan mengakui akan kerumitan akun twitter.
Nah, kali ini saya kembali teringat akan akun blogger. Saya lupa jika saya memiliki akun ini. Jarang membuat tulisan-tulisan yang bermutu jadi saya jarang menggunakan akun ini. tujuan awal saya membuat pun karena tugas semasa saya SMA. Kali ini terulang kembali, karena tugas suatu mata kuliah saya jadi membuka kembali akun blog saya. Untungnya akun ini tidak diblockir oleh pengelolanya. Karena jika diblockir, saya harus kembali bersusah panyah membuat akun ini lagi.
Postingan nggak bermutu ini memang sengaja saya buat untuk menambah postingan-postingan di blog saya.